Setiap muslim
pasti berharap agar amal-amal yang telah mereka kerjakan akan diterima oleh
Allah SWT. Namun ada amalan-amalan yang tidak diterima oleh Allah SWT, atau
amalan-amalan yang sebenarnya diterima, akan tetapi karena kita melakukan hal
tertentu, menjadikan amalan itu tidak diterima di sisi-Nya.
Diantara
sebab-sebab amal ibadah yang kita kerjakan tidak diterima oleh Allah SWT adalah
:
Secara umum syirik adalah menyekutukan Allah
dengan sesuatu. Dalam definisi lain, syirik adalah menyamakan selain Allah
dengan Alah pada perkara yang merupakan hak khusus bagi Allah, seperti hak
diibadahi, mencipta, memberi manfaat dan madharat. Sedangkan pelakunya disebut
musyrik.
Dalam agama Islam syirik merupakan kezaliman
yang besar. Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman: 13)
Orang yang melakukan kesyirikan amalnya akan
terhapus. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
“Jika
kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar:
65)
Juga firman-Nya :
“Seandainya
mereka berbuat syirik, niscaya lenyaplah
dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 88)
2. Kufur terhadap ayat-ayat Allah SWT
Ayat-ayat Allah adalah firman yang pasti
kebenarannya, serta tidak ada keraguan di dalamnya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Kitab
ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.”
(QS. Al-Baqarah : 2)
Sehingga hanya orang yang tidak beriman
sajalah yang mengkufuri dan mengingkari ayat-ayat yang telah Allah turunkan
kepada Rasul-Nya. Orang seperti itu mendapatkan ancaman berupa hilangnya
amalan-amalan yang telah mereka kerjakan.
Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam
Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 103 – 106 :
“Katakanlah:
"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat
Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu
neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan
ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
3. Beramal, akan tetapi tidak sesuai dengan petunjuk Nabi SAW
Rasulullah diutus untuk menjadi teladan bagi
umat manusia. Baik teladan dalam berakhlak maupun teladan dalam beribadah.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:
21)
Rasulullah SAW sebagai manusia pilihan Allah
telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara beribadah kepada Allah secara
benar.
Oleh karena itu beribadah haruslah menurut
petunjuk Rasulullah SAW, dan umatnya dilarang untuk mengada-adakan hal-hal yang
baru dalam ibadah (mahdhah).
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa
yang mengada-adakan amalan baru pada urusan agama kami, yang tidak ada
perintahnya, maka amalan itu tertolak.”
(HR. Bukhari Muslim)
Dan dalam riwayat Imam Muslim disebutkan,
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa
yang melakukan amal ibadah yang tidak ada perintahnya dari kami maka ia tertolak.” (HR. Muslim).
Semoga semua amal ibadah kita adalah amal yang
senantiasa diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
Wallahu a’lam bishshawab.
Assalamualaikum,,, ijin share ya pak :D
BalasHapuswa'alaikumussalam. silahkan.
BalasHapusTapi kalau bertaubat,diterima ke amalan soleh yang dikerjakan?
BalasHapusTapi kalau bertaubat,diterima ke amalan soleh yang dikerjakan?
BalasHapus